Sistem Pendidikan pada Masa Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara
ZTVNEWS.ID - Pada masa kerajaan Hindu dan Buddha di Nusantara, sistem pendidikan mulai berkembang seiring masuknya budaya dan agama dari India. Pendidikan saat itu tidak hanya berfungsi sebagai sarana penyebaran ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai media pengajaran nilai-nilai keagamaan, khususnya bagi kalangan bangsawan untuk membentuk elit intelektual di lingkungan kerajaan.
Pusat Pendidikan di Lingkungan Keagamaan
Tempat pembelajaran umumnya dilakukan di lingkungan religius seperti wihara (biara Buddha) dan mandala (pusat pendidikan Hindu). Tempat-tempat ini tidak hanya difungsikan untuk beribadah, tetapi juga menjadi tempat para biksu dan pendeta mengajarkan disiplin dan nilai moral kepada murid-muridnya.
Sistem Guru dan Sisya (Murid)
Model pembelajaran mengikuti sistem tradisional India, yaitu hubungan erat antara guru (biksu atau pendeta) dan sisya (murid). Suasana pembelajaran berlangsung secara personal dan eksklusif, umumnya hanya diikuti oleh anak-anak dari kalangan bangsawan yang dipersiapkan menjadi pendeta atau kaum terpelajar.
Materi Ajar dan Pusat Penyebaran Ilmu
Materi pendidikan meliputi berbagai bidang seperti agama, filsafat, bahasa, sastra, ilmu pengetahuan, seni, budaya, hukum, dan pemerintahan. Pusat-pusat penyebaran ilmu terdapat di beberapa kerajaan besar seperti Sriwijaya, Kutai, Tarumanegara, dan Majapahit.
Pengaruh Sistem Pendidikan Hindu-Buddha
Sistem pendidikan pada masa Hindu-Buddha memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan intelektual dan budaya di Nusantara. Warisan pendidikan seperti penggunaan aksara Kawi dan Pallawa masih dikenal hingga kini. Sistem ini meletakkan fondasi penting bagi pertumbuhan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Indonesia.