Kobarkan Semangat Anti Narkoba, Kalapas Pimpin Upacara Bendera di SMP 1 Datuk Limapuluh
ZTV - Kalapas Labuhan Ruku Soetopo Berutu kembali menunjukkan komitmennya dalam menggelorakan semangat anti narkoba di kalangan pelajar. Pada pelaksanaan upacara bendera di SMP 1 Datuk Limapuluh, Kalapas bertindak sebagai inspektur upacara dan menyampaikan amanat penting mengenai bahaya narkoba yang kini semakin mengkhawatirkan, khususnya di Kabupaten Batubara, Senin (17/11).
Kehadiran Kalapas disambut hangat oleh para guru dan siswa yang antusias mengikuti kegiatan pembinaan ini.
Dalam amanatnya, Kalapas menegaskan bahwa ada lima dampak besar yang harus ditanggung oleh pengguna narkoba. Pertama, gangguan fisik yang dapat merusak organ tubuh secara permanen. Kedua, gangguan mental yang menyebabkan menurunnya kemampuan berpikir dan perubahan perilaku.
Selanjutnya pada dampak yang Ketiga yaitu dampak sosial yang membuat pengguna dijauhi lingkungan, merusak hubungan keluarga, serta menghambat masa depan. Keempat, gangguan kesehatan yang mengarah pada penyakit kronis hingga berisiko kematian. Dan kelima, emosi yang tidak terkontrol sehingga pengguna sering bertindak agresif maupun tidak rasional.
Untuk menambah semangat para siswa, setelah penyampaian amanat Kalapas mengadakan sesi kuis seputar materi anti narkoba. Para siswa terlihat antusias mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Sebagai bentuk apresiasi, Kalapas memberikan hadiah kecil kepada siswa yang berani dan mampu menjawab dengan tepat, sehingga suasana kegiatan berlangsung penuh semangat dan edukatif.
Kalapas menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Lapas Labuhan Ruku terhadap maraknya kasus penyalahgunaan narkoba di Batubara. Melalui edukasi langsung di sekolah, ia berharap para siswa memahami bahwa narkoba bukan hanya merusak diri sendiri, tetapi juga masa depan dan lingkungan sekitar. Pemahaman sejak dini dinilai penting agar generasi muda mampu menolak segala bentuk penyalahgunaan narkotika.
Ia juga menekankan bahwa sekolah memiliki peran strategis dalam membentuk karakter pelajar, sehingga kolaborasi antara Lapas, sekolah, dan orang tua sangat dibutuhkan. Dengan adanya sosialisasi langsung, diharapkan siswa semakin waspada serta mampu menjadi agen perubahan dalam kampanye anti narkoba di lingkungan masing-masing.
Mengakhiri kunjungannya, Kalapas bersama para guru dan siswa mengadakan sesi foto bersama. Suasana kebersamaan dan keceriaan terlihat jelas, menandakan bahwa pesan yang disampaikan mendapat respons positif. Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah berkelanjutan dalam membentengi generasi muda dari bahaya narkoba.
