Penerapan Informatika pada Sistem Manajemen Kehadiran Guru/Khadimul Ummah dan Ilmu Komunikasi Menuju Literasi Digital di Pondok Pesantren AL-Hayah Tahun 2025
ZTV.Jakarta – September 2025
Universitas Siber Asia (UNSIA) menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung transformasi digital di lembaga pendidikan keagamaan melalui program hibah dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi bidang Sains dan Teknologi (Kemdikti Saintek) tahun 2025. Dana hibah tersebut disalurkan kepada Pondok Pesantren Al-Hayah, Jakarta Timur, untuk melaksanakan program bertajuk “Penerapan Informatika pada Sistem Manajemen Kehadiran Guru dan Ilmu Komunikasi Menuju Literasi Digital di Pondok Pesantren AL-HAYAH Tahun 2025.”
Kegiatan ini dilaksanakan mulai dari bulan Mei hingga Oktober 2025, dengan melibatkan para dosen dan mahasiswa dari Universitas Siber Asia bersama pengurus dan tenaga pendidik Pondok Pesantren Al-Hayah. Program ini merupakan wujud nyata sinergi antara dunia akademik dan lembaga pendidikan keagamaan dalam menghadapi tantangan era digital, tanpa meninggalkan nilai-nilai spiritual dan moral keislaman.
Penerapan informatika dalam sistem manajemen kehadiran guru atau Khadimul Ummah menjadi fokus utama program. Sebelumnya, proses absensi di pesantren dilakukan secara manual sehingga sering menemui kendala administratif. Dengan sistem berbasis digital yang dikembangkan oleh tim dosen dan mahasiswa Universitas Siber Asia, seluruh proses kini dapat dilakukan secara daring dan real-time, menggunakan perangkat gawai yang terhubung ke pusat data pesantren.
Inovasi ini memungkinkan pengelolaan data kehadiran guru menjadi lebih efisien, akurat, dan transparan. Selain itu, sistem ini juga mendukung evaluasi kinerja guru secara lebih objektif dan dapat diintegrasikan dengan sistem pelaporan kegiatan belajar mengajar. Langkah ini diharapkan menjadi model bagi pesantren lain yang ingin menerapkan tata kelola modern berbasis teknologi.
Selain penerapan teknologi informatika, program hibah ini juga menekankan pentingnya penguatan ilmu komunikasi digital di kalangan guru dan santri. Melalui serangkaian pelatihan, peserta dibimbing untuk memahami komunikasi yang efektif di era digital, termasuk penyusunan pesan edukatif, teknik berbicara di ruang virtual, serta etika dalam menggunakan media sosial. Para peserta juga dilatih untuk memanfaatkan media digital sebagai sarana dakwah dan pendidikan yang kreatif, inspiratif, serta sesuai dengan nilai-nilai keislaman.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hayah menyambut baik kerja sama ini. Ia menyampaikan apresiasi kepada Universitas Siber Asia dan KemdiktiSaintek atas dukungan dan pendampingan yang diberikan. “Program ini membantu kami beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan jati diri pesantren. Kami belajar bahwa teknologi dapat menjadi sarana dakwah dan pendidikan yang lebih luas,” ujarnya.
Laporan kemajuan menyebutkan alokasi biaya tahun berjalan sebesar Rp35.000.000 dari total keseluruhan Rp43.750.000. Mitra pesantren menyambut positif implementasi teknologi ini karena dinilai mampu memangkas waktu rekap absensi, meminimalkan kesalahan input, dan meningkatkan kecepatan respons terhadap pengumuman penting.
Program ini tidak hanya menciptakan sistem digitalisasi yang efisien, tetapi juga menumbuhkan budaya literasi digital yang kuat di lingkungan pesantren. Melalui sinergi antara informatika dan ilmu komunikasi, Pondok Pesantren Al-Hayah kini menegaskan dirinya sebagai lembaga pendidikan Islam yang tidak hanya unggul dalam ilmu agama, tetapi juga cakap digital, adaptif, dan berdaya saing global.
Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara universitas dan pesantren dapat menciptakan perubahan positif dalam dunia pendidikan nasional. Dengan dukungan hibah Kemdikti Saintek, Universitas Siber Asia dan Pondok Pesantren Al-Hayah bersama-sama mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, melalui pendidikan yang modern, berakhlak, dan berorientasi pada kemajuan teknologi.