Diduga Lepaskan Anjing Peliharaan di Sekolah, Kepala SLB di Medan di Protes Guru dan Orang Tua Siswa
(Resahkan Guru dan Murid, Kepala SLB di Medan Diduga Pelihara Anjing di Sekolah/Foto: ist)
MEDAN, ZTV — Suasana belajar di SLB E Negeri Pembina Medan mendadak menjadi sorotan publik. Sejumlah guru dan orang tua siswa mengaku resah karena kepala sekolah diduga membawa dan melepaskan anjing peliharaannya di lingkungan sekolah.
Sekolah yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara itu berlokasi di Jalan Karya, Kecamatan Helvetia, Medan, Kota Medan.
Tindakan kepala sekolah dinilai tidak pantas dan berpotensi mengganggu aktivitas belajar, apalagi di sekolah luar biasa (SLB) yang menampung siswa dengan kebutuhan khusus.
Menurut sejumlah guru dan orang tua, hewan tersebut beberapa kali terlihat berkeliaran bebas di area sekolah tanpa pengawasan yang memadai.
“Kami khawatir kalau anjing itu tiba-tiba mendekat ke anak-anak. Mereka bisa ketakutan dan sulit ditenangkan,” ujar salah satu orang tua siswa yang enggan disebutkan namanya, Jumat (24/10).
Guru di sekolah itu juga menyayangkan sikap kepala sekolah yang dianggap tidak memberi contoh baik kepada guru dan siswanya di sekolah.
“Lingkungan pendidikan seharusnya dijaga dari hal-hal yang bisa menimbulkan keresahan, apalagi bagi anak berkebutuhan khusus,” ujar seorang guru yang turut menyampaikan keberatan.
Sumber internal sekolah menyebut, peristiwa ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, orang tua siswa sempat mengeluhkan keberadaan hewan tersebut karena membuat anak-anak takut bersekolah.
“Selama ini orang tua dan guru memilih diam, tapi setelah ada yang memvideokan anjing itu di sekolah saat hujan, barulah kepala sekolah terlihat panik. Katanya, anjing itu sudah dijual Kamis atau Jumat sore,” ungkap sumber tersebut.
Terpisah, Kepala UPT SLB E Negeri Pembina di bawah Dinas Pendidikan Sumut, Mardi Panjaitan ketika dikonfirmasi media membantah memiliki anjing peliharaan di area sekolah. Ia menyebut bahwa memang ada anjing yang sempat masuk ke lingkungan sekolah, namun segera diusir oleh pihak keamanan.
“Itu memang benar semalam ada anjing di lokasi sekolah, tapi langsung saya koordinasikan dengan keamanan agar tidak boleh masuk lagi,” ujar Mardi.
Kendati demikian, sejumlah orang tua tetap meminta Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara yang saat ini dipimpin Alex Sinulingga untuk turun tangan dan memberikan pembinaan terhadap kepala sekolah tersebut.
“Kami hanya ingin anak-anak belajar dengan tenang tanpa rasa takut,” ujar salah satu wali murid dengan nada kesal.