Strategi Word of Mouth dan Media Sosial Marketing
Oleh Sinta Tiara Rini, Mahasiswa PJJ Komunikasi Universitas Siber Asia
ZTVNEWS.ID - “Hallo. Saya Putri, saya tahu kontak Anda dari TikTok? Bolehka saya memakai jasa Anda,?”
Belakangan penulis sering mendapat pesan serupa, bukan saja dari TikTok tapi juga media sosial ternama lainnya seperti Facebook, Instagram hingga Twitter. Pekerjaan penulis sebagai konsultan hewan rupanya banyak mendapat promosi mouth to mouth berupa ulasan di media sosial.
Ini tentu saja kabar baik, di mana artinya penulis tidak perlu susah payah mengeluarkan dana untuk mempromosikan jasa penulis. Ya, promosi “mouth to mouth” atau lebih dikenal dengan istilah “worh of mouth” (WOM), adalah bentuk promosi mengenai prodik atau layanan yang disebarkan dari satu orang ke orang lainnya melalui percakapan langsung. Tentu saja dalam kasus penulis, percakapan ini melalu medium yang disebut media sosial.
Nah apa jadinya jika promosi WOM ini digabungkan dengan media sosial marketing?
Jika Anda seorang pengusaha, maka memiliki media sosial adalah keharusan. Betapa tdak, di era digital dimana banyak orang menggunakan media sosial, maka keberadaan media ini bisa membantu Anda untuk mempromosikan jasa atau layanan Anda kepada khayalak yang lebih luas dan tentu saja meningkatkan interaksi Anda dengan pelanggan.
Menggabungkan promosi dengan media sosial marketing bisa menjadi strategi yang sangat kuat dan efektif untuk meningkatkan kesadaran dari produk dan layanan Anda, membangun kepercayaan, dan mendorong penjualan. Dengan media sosial, pelanggan bisa memberikan ulasan positif maupun negatif di platform media sosial—dengan demikian ini bisa menjadi tantangan bukan untuk tetap memberikan produk dan layanan yang terbaik. Jika pelanggan memberikan ulasan yang positif, ini tentu bisa memberikan eksposur tambahan sehingga Anda dapat menjangkau audiens yang lebih luas.
Juga, WOM yang notabene merupakan rekomendasi dari teman atau keluarga, cenderung lebih dipercaya dibandingkan iklan. Anda pasti sudah akrab dengan frase, “Ah namanya juga iklan!” Dimana ini berarti bahwa seringkali isi iklan itu sekadar mengada-ada atau bahkan bisa jadi overclaimed? Oleh sebab itu, tetap saja WOM dianggap lebih efektif karena merupakan pengalaman pribadi dari pelanggan Anda.
Nah, bayangkan jika pengalaman pribadi itu kemudian dituangkan dalam media sosial, artinya ulasan dari pelanggan tersebut tidak hanya diketahui oleh teman atau kerabat mereka—sebagaimana halnya konsep WOM di kehidupan nyata—tapi juga juga oleh orang yang tidak ia kenal sama sekali karena kebetulan ulasan pelanggan muncul di laman media sosialnya.
Jangan lupa untuk memberikan respon terhadap ulasan pelanggan Anda di media sosial, karena ini akan membuat hubungan menjadi lebih dekat dan bisa meningkatkan loyalitas dan membuat mereka lebih mungkin untuk merekomendasikan produk atau layanan Anda kepada orang lain. Di sini Anda mulai paham bukan betapa pentingnya media sosial untuk meningkatkan brand awareness terhadap produk dan layanan Anda?
Tapi media sosial produk dan layanan Anda tidak akan “ramai” jika tidak pelanggan yang berpartisipasi seperti memberikan pertanyaan atau ulasan. Itulah mengapa tetap dibutuhkan strategi marketing seperti WOM misalnya, atau marketing tools mulai dari konten yang menarik hingga bekerja sama dengan influencer yang sesuai dengan segmen pelanggan produk dan layanan Anda. Ingat, strategi marketing yang tepat dalam penggunaan media sosial akan menghasilkan efek viral dan ini menciptakan efek bola salju yang dapat meningkatkan kesadaran merek atau brand awareness secara signifikan dalam waktu singkat.
