Pakar Pembangunan Daerah Dr.Eriko Silaban Dorong Pemindahan Ibu Kota Humbahas ke Pakkat, Dalam Percepatan Pemerataan Pembangunan
Thursday, 05 Dec 2024
17:30 WIB
ZTV - Revisi UU No 9 Tahun 2003 Pasal 9 Ayat 3 Tentang Ibu kota Kabupaten Humbang Hasundutan berkedudukan di Dolok Sanggul.
Dr. Eriko Silaban, M.Pd akrab disapa Bg Riko, Pakar Pembangunan Daerah menyebutkan bahwa, Kabupaten Humbang Hasundutan kini menjadi salah satu kabupaten yang memiliki potensi ekonomi yang menjanjikan, terutama di sektor pertanian dan pariwisata.
Untuk memacu kemajuan Humbahas serta adanya aspirasi yang berkembang dalam masyarakat terkait percepatan pemerataan pembangunan. Sehingga, dipandang perlu meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat, dan pelaksanaan pembangunan, untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang berpusat di Pakkat.
Dr. Eriko Silaban, M. Pd, Tenaga Ahli DPR RI kelahiran Humbang Hasundutan ini juga mendorong Pemindahan Ibu Kota Kabupaten Humbahas dari Dolok Sanggul ke Pakkat dalam rangka mendukung percepatan pemerataan pembangunan, dengan merevisi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2003 Pasal 9 Ayat 3 Tentang Ibu kota Kabupaten Humbang Hasundutan berkedudukan di Dolok Sanggul.
Ia mengatakan, dengan memperhatikan perkembangan Kecamatan Pakkat baik dari kemampuan ekonomi, potensi daerah, kondisi sosial budaya, kondisi sosial politik, jumlah penduduk, luas daerah, dan pertimbangan lainnya, dipandang perlu membentuk pemindahan ibu kota Humbahas dari dolok sanggul ke Pakkat.
Selain mendorong percepatan pemerataan pembangunan juga untuk mendorong peningkatan pelayanan di bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan, serta pengembangan pemanfaatan potensi daerah, dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dan sosial yang lebih baik, serta mendukung pengembangan infrastruktur di wilayah kecamatan penyanggah yaitu Parlilitan dan Tarabintang yang selama ini kurang menikmati Pembangunan.
"Letaknya strategis dan memiliki potensi yang besar untuk pengembangan wilayah dan sumber daya alam yang melimpah. Daerah ini dinilai lebih mampu mendukung kegiatan pemerintahan dan pelayanan masyarakat yang ditopang kuat oleh kecamatan parlilitan dan tarabintang,"kata pria yang akrab disebut Bang Riko, Alumni Doktoral IPDN Kemendagri. Kamis,(5/12).
Eriko Silaban mengatakan dorongan pemindahan ibu kota Humbahas ini tentu akan membangun infrastruktur pendukung, termasuk gedung pemerintahan, jalan, dan fasilitas umum lainnya, dengan tidak mengganggu layanan kepada masyarakat lainnya. "Ini adalah kesempatan emas bagi daerah kita untuk bangkit dan berkembang”.ucapnya.
Wajar saja kalau sebagian masyarakat mengekspresikan kekhawatiran mengenai dampak dorongan pemindahan ibu kota ini, misalnya proses pemindahan akan mengganggu stabilitas sosial dan ekonomi di Dolok sanggul, dan lainnya.
Eriko menegaskan bahwa usulan pemindahan ini tentu harus dilakukan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, keadilan, kajian mendalam, masukan dari berbagai pihak.
Dorongan ini harapannya dapat menjadi salah satu keputusan agenda prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Humbang Hasundutan. TA 2024-2025.
Dengan langkah ini, Humbang Hasundutan dapat menjadi contoh bagi kabupaten lain dalam hal pembangunan yang merata, pengembangan wilayah dan pelayanan publik yang lebih baik. Masyarakat pun diharapkan dapat bersinergi dengan pemerintah dalam mewujudkan cita-cita percepatan pemerataan pembangunan yang berkelanjutan, ucap Bg Riko Alumni Diklat Lemhannas RI Tahun 2024.
PAKKAT KOTA BUAH IDENTITAS HUMBAHAS.
Kecamatan Pakkat memiliki luas wilayah 38.168,00 Ha jauh lebih luas dari dolok sanggul 20.929,53 Ha, dengan memiliki berbagai keunggulan yang menjadikannya unik dan menarik baik dari segi ekonomi, sosial, maupun budaya, seperti Sumber Daya Alam yang Melimpah: Pakkat dikenal kaya akan sumber daya alam, terutama dalam sektor pertanian.
Tanahnya yang subur memungkinkan masyarakat untuk mengembangkan berbagai komoditas pertanian seperti padi, sayuran, salak, durian, petai, jengkol dan buah-buahan lainnya. Keberadaan lahan pertanian yang luas juga mendukung ketahanan pangan di daerah ini.
POTENSI PARIWISATANYA.
Kecamatan Pakkat memiliki berbagai objek wisata alam yang menarik, seperti seribu goa, perbukitan, air terjun, dll. Keindahan alam ini menarik perhatian wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Upaya pengembangan pariwisata di Pakkat dapat menjadi salah satu pendorong ekonomi daerah.
BUDAYA YANG KAYA.
Memiliki kekayaan budaya yang unik, termasuk tradisi adat dan kesenian lokal. Masyarakatnya yang multikultural menciptakan suasana yang harmonis dan kaya akan nilai-nilai budaya.
AKSESIBILITAS DAN INFRASTRUKTUR.
Terus mengalami pengembangan infrastruktur. Jalan yang baik dan akses transportasi yang memadai memudahkan mobilitas masyarakat dan distribusi hasil pertanian. Ini menjadi faktor penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT.
Pemerintah daerah dan berbagai lembaga sering melaksanakan program pemberdayaan masyarakat di Pakkat. Pelatihan keterampilan dan program pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi fokus utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Banyak tokoh berasal dari pakkat, anak rantaunya terkenal sukses dan solid.
PENDIDIKAN DAN KESEHATAN.
Terdapat beberapa lembaga pendidikan yang berkomitmen untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Pakkat. Selain itu, akses terhadap layanan kesehatan juga semakin ditingkatkan, memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan yang memadai.
KONDISI GEOGRAFIS YANG MENDUKUNG.
Letak geografis Pakkat yang berada di daerah pegunungan memberikan iklim yang sejuk dan subur. Hal ini mendukung pertanian dan membuatnya menjadi tempat yang nyaman untuk tinggal.
Penulis: Dr.Eriko Silaban M.Pd. (Pakar Pembangunan Daerah.